Senin, 12 Oktober 2009

CULTURAL ANTHROPOLOGY

FINAL TEST

CULTURAL ANTHROPOLOGY

KEBUDAYAAN SUKU DAYAK

Lecturer : DR. Tutik Dwi Winarni, SE,MM.

Name : Maya Lisa

NIM : 2007110342

Class : MKT 11 – 1C

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi

The London School of Public Relation – Jakarta

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Perumusan Masalah 1

1.3.Tujuan Penulisan 2

BAB 2 KERANGKA TEORITIS

2.1.Teori Kebudayaan

2.1.1.Definisi kebudayaan secara etimologis 3

2.1.2.Definisi kebudayaan secara konseptual 3

2.1.3.Definisi kebudayaan secara operasional 4

2.1.4.Instrumen variabel 4

2.2.Definisi Masyarakat

2.2.1.Definisi masyarakat secara etimologis 5

2.2.2.Definisi masyarakat secara konseptual 5

2.2.3.Definisi operasional 6

2.2.4.Instrumen variabel 6

BAB 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1.Bahasa 7

3.2.Sistem teknologi dan alat produksi 7

3.3.Sistem mata pencaharian 7

3.4.Sistem organisasi sosial dan kekerabatan 7

3.5.Sistem pengetahuan 8

3.6.Sistem religi dan kepercayaan 8

3.7.Kesenian 8

BAB 4 PENUTUP

4.1.Kesimpulan 9

4.2.Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

LAMPIRAN 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dengan rahmat-Nya, tugas mata kuliah Cultural Anthropology mengenai Etnografi macam – macam kebudayaan di Indonesia atau di luar dapat diselesaikan. Ilmu kebudayaan, ilmu masyarakat, dan ilmu anthropology merupakan dasar dalam pembuatan karya ilmiah ini. Ilmu kebudayaan merupakan suatu pendidikan yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia menjadi lebih manusiawi. Sedangkan ilmu anthropology merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia itu sendiri. Setiap daerah dan suku mempunyai keistimewaannya masing-masing mulai dari budaya sampai dengan masyarakatnya. Secara keseluruhan makalah ini dibuat agar dapat memperoleh pengertian hubungan antara ilmu kebudayaan, ilmu anthropology, dan ilmu masyarakat, serta untuk mengetahui penerapan tujuh unsur kebudayaan universal terhadap salah satu kebudayaan di Indonesia, khususnya kebudayaan Suku Dayak.

Saya tetap menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini yang perlu disempurnakan. Oleh sebab itu, saya sangat berterima kasih apabila disampaikan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan isi makalah ini. Semoga makalah ini dapat membawa banyak manfaat bagi kita semua menuju terbentuknya kepribadian yang luhur dan manusiawi.

Jakarta, Januari 2009

BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Pada zaman ini dimana mobilitas individu semakin tinggi, maka kegiatan untuk mendeskripsikan tentang seluruh suku bangsa tertentu sangat jarang ditemukan. Hal ini disebabkan karena keberadaan suku-suku bangsa dengan populasi berjumlah sekitar ratusan atau ribuan orang sudah sangat langkah. Hal ini juga didukung dengan perubahan yang sangat cepat terjadi hampir di semua aspek kehidupan. Era globalisasi juga berkembang dengan pesat, mulai dari perkembangan ilmu komunikasi hingga teknologi. Dengan gambaran singkat tersebut sebagai latar belakang pembahasan makalah ini tentang etnografi kebudayaan Indonesia. Dalam makalah ini memuat tujuh unsur kebudayaan universal. Makalah ini membahas bagaimana penerapan tujuh unsur kebudayaan universal terhadap kebudayaan Dayak. Kebudayaan Dayak adalah kebudayaan yang sangat unik di Indonesia. Umumnya istilah Dayak diberikan kepada penduduk kedalaman Pulau Kalimantan. Istilah ini diberikan oleh orang-orang Melayu yang hidup di daerah pesisir. Mereka memberi istilah Dayak bagi masyarakat yang tinggal dipegunungan Kalimantan. Suku Dayak sebenarnya sangat heterogen. Heterogonitas tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri fisik dan kebudayaannya yang akan dibahas secara mendalam di makalah ini.

I.2 PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana penerapan tujuh unsur kebudayaan universal terhadap Kebudayaan Dayak?

I.3 TUJUAN PENULISAN

I.3.I Untuk mengetahui dan menganalisis bahasa dalam Kebudayaan Dayak.

I.3.2 Untuk mengetahui dan menganalisis sistem teknologi dan alat produksi dalam Kebudayaan Dayak.

I.3.3 Untuk mengetahui dan menganalisis sistem mata pencaharian dalam Kebudayaan Dayak.

I.3.4 Untuk mengetahui dan menganalisis sistem organisasi sosial dan kekerabatan dalam Kebudayaan Dayak.

I.3.5 Untuk mengetahui dan menganalisis sistem pengetahuan dalam Kebudayaan Dayak.

I.3.6 Untuk mengetahui dan menganalisis sistem religi dan kepercayaan dalam Kebudayaan Dayak.

I.3.7 Untuk mengetahui dan menganalisis kesenian dalam Kebudayaan Dayak.

BAB 2

KERANGKA TEORITIS

2.I TEORI KEBUDAYAAN

2.I.I Definisi Kebudayaan secara Etimologis

Budaya atau kebudayaan (berasal dari bahasa sanskerta yaitu Buddhayah) yang merupakan bentuk jamak dari ”buddhi” (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia.

2.1.2 Definisi Kebudayaan secara Konseptual

- Koentjaraningrat (Dalam Buku Pengantar Ilmu Antropologi, Koentjaraningrat 2002 : 180)

Pikiran, karya dan hasil karya manusia yang tidak berakar pada nalurinya, dan karenanya hanya bisa dicetuskan setelah melalui proses belajar. Kebudayaan dapat digolongkan kedalam tiga kelompok :

1.Wujud Ideal : Meliputi gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan, dsb.

2.Wujud sistem sosial : Pola kelakukan manusia dalam masyarakatnya.

3.Wujud Fisik : Merupakan benda-benda hasil karya manusia, termasuk produk arstektur.

- Edward B. Taylor (Menurut Study Guide Cultural Anthropology LSPR 2005 : 20)

Kebudayaan merupakan sebagai suatu kemajuan dari evolusi, aliran ini mirip dengan peradaban.

- Geertz (http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan)

Geertz dalam mendefinisikan konsep kebudayaan berhutang pada Weber. Menurutnya, manusia ibarat laba-laba yang hidup tergantung dalam jejaring makna yang dirajutnya sendiri. Budaya ibarat jejaring itu. Dan analisis yang dibangun untuk melihat apa itu budaya, dengan demikian, bukanlah model ilmu eksperimental yang bertujuan menguak hukum-hukum, tetapi sebuah model penafsiran yang tujuannya mencari makna.

- Franz Boas (Menurut Study Guide Cultural Anthropology LSPR 2005 : 20)

Kebudayaan sebagai suatu proses kesejarahan, juga masalah difusi atau persebaran dan integrasi dari manusia menjadi tolak pangkal perhatian mereka.

- Bronislow Malinowski dan R. Radcliffe – Brown (Menurut Study Guide Cultural Anthropology LSPR 2005 : 20)

Kebudayaan sebagai sesuatu yang fungsional dan terkait dalam sistem, yaitu sistem budaya dan sistem sosial.

2.1.3 Definisi Kebudayaan secara Operasional

Kebudayaan adalah suatu kemajuan dari evolusi yang merupakan proses kesejarahan yang menjadi gambaran dalam suatu sistem yang terstruktur.

2.1.4 Instrumen Variabel

VARIABEL TEORI

DIMENSI

INDIKATOR

KEBUDAYAAN

EVOLUSI

Manusia

Lingkungan

Perubahan

Alam

Dinamis

SISTEM

Ekonomi

Sosial

Pemerintahan

Budaya

Gagasan

GAMBARAN

Konfigurasi

Citra

Figure

Simbol

Image

2.2 TEORI MASYARAKAT

2.2.1 Definisi Masyarakat secara Etimologis

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah “society”) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab “musyarak”. Istilah masyarakat sendiri berasal dari bahasa arab “syaraka” yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”. Kata “society” berasal dari bahasa latin “societas” yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. “Societas” diturunkan dari kata “socius” yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata “sosial” dalam bahasa Indonesia.

2.2.2 Definisi Masyarakat secara Konseptual

- R.M. Maciver dan C.H Page (Dalam Buku Pengantar Ilmu Antropologi, Koentjaraningrat 2002 : 148)

Suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah yang nyata dan yang berinteraksi menurut suatu sistem adat – istiadat, serta yang terikat oleh suatu rasa identitas komunitas.

- Syaikh Taqyuddin An-Nabhani (http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat)

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem atau aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.

- J.L. Gillin dan J.P. Gillin (Dalam Buku Pengantar Ilmu Antropologi, Koentjaraningrat 2002 : 147)

Masyarakat adlah unsur kesatuan hidup yang terdiri dari adat istiadat, kebudayaan, perilaku, dan perasaan untuk rasa memiliki suatu unsur identitas bersama.

- M.M. Djojodigoeno (Dalam Buku Pengantar Ilmu Antropologi, Koentjaraningrat 2002 : 149)

Masyarakat adalah suatu kolektif manusia yang sangat umum sifatnya, mengandung kesatuan – kesatuan yang khusus dan syarat pengikat yang sama. Masyarakat terbagi menjadi dua, yaitu masyarakat dalam arti luas dan masyarakat dalam arti sempit.

- Koentjaraningrat (http://id.edipri.staff.gunadarma.ac.id/downloads/file/7185/ masyarakat.ppt)

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambunghan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

2.2.3 Definisi Masyarakat secara Operasional

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang sangat umum yang saling bergaul dan berinteraksi serta memiliki norma dan sistem adat istiadat yang mengatur kehidupannya.

2.2.4 Instrumen Variabel

VARIABEL TEORI

DIMENSI

INDIKATOR

MASYARAKAT

NORMA

Hukum

Sopan - santun

Agama

Aturan

Susila

SISTEM

Ekonomi

Sosial

Pemerintahan

Budaya

Gagasan

UMUM

Kumpulan

Kesatuan

Kelompok

Bersama

Ikatan

BAB 3

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.I BAHASA

Bahasa yang digunakan adalah bahasa pergaulan sehari – hari yang disebut bahasa “busang” dan sedikit bahasa Indonesia.

3.2 SISTEM TEKNOLOGI DAN ALAT PRODUKSI

Alat yang digunakan untuk memburu sangat tradisional, seperti dondang, lonjo (tombak), ambang (parang), jarat (jerat), sipet (berisikan ranjau kayu dan bambu runcing). Teknologi mereka adalah kulit kayu (ewah) untuk memproduksi kain.

3.3 SISTEM MATA PENCAHARIAN

- Mata pencaharian khas suku Dayak adalah berpindah – pindah sebagai peladang dan peramu hasil hutan. Mereka bertanam padi secara berpindah lading. Selain padi, mereka juga menanam ubi kayu, ubi rambat, keladi, terong, nanas, pisang, tebu, cabe, labu-labuan dan ada kalanya tembakau. Pohon buah-buahan yang banyak ditanam adalah durian, cempedak, dan pinang.

- Memburu babi dan rusa di hutan.

- Mencari hasil hutan, seperti mengumpulkan rotan, karet, dan dammar.

3.4 Sistem Organisasi Sosial dan Kekerabatan

- Sistem kekerabatan orang Dayak berdasarkan prinsip “ambilineal”, yaitu menghitung hubungan kekerabatan untuk sebagian dalam masyarakat melalui laki – laki, dan sebagian dalam masyarakat melalui perempuan.

- Pemerintahan desa secara formal ada ditangan pembekal dan panghulu. “Pembekal” bertindak sebagai pemimpin administratif. “Panghulu” sebagai kepala adat dalam desa. Dewan penasehat panghulu disebut “mantri”. Kepala desa disebut “patih”.

3.5 SISTEM PENGETAHUAN

Orang dayak banyak berhubungan dengan orang luar, seperti orang melayu, Jawa, Cina, Bugis, dan Arab. Beberapa pemuda dayak yang telah mendapatkan pendidikan, berusaha memajukan suku bangsanya, dengan cara, antara lain mendirikan organisasi Serikat Dayak dan Koperasi Dayak.

3.6 SISTEM RELIGI DAN KEPERCAYAAN

Agama asli orang dayak adalah “kaharingan”. Sebutan kaharingan diambil dari istilah “Danum Kaharingan” yang berarti air kehidupan. Dalam dongeng – dongeng suci, air itu dipercaya dapat memberikan kehidupan bagi umat manusia. Tetapi secara resmi dari mereka beragama Kristen.

3.7 KESENIAN

Orang dayak terkenal dengan seni menganyam kulit, rotan, tikar, keranjang-keranjang, dan topi-topi. Kesenian ini dijual di pasar-pasar di kota-kota sekitarnya. Tarian khas suku Dayak adalah Tari Perang.

BAB 4

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kebudayaan suku Dayak semakin berkembang dengan munculnya masyarakat dayak banyak berhubungan dengan orang luar, seperti orang melayu, Jawa, Cina, Bugis, dan Arab. Beberapa pemuda dayak yang telah mendapatkan pendidikan, berusaha memajukan suku bangsanya, dengan cara, antara lain mendirikan organisasi Serikat Dayak dan Koperasi Dayak.

4.2 SARAN

Kebudayaan suku Dayak boleh saja semakin berkembang dan mengikuti zaman yang modern seperti sekarang, tetapi jangan melupakan kebudayaan Dayak yang awal. Kebudayaan semakin dikembangkan, tetapi kebudayaan yang lama tidak boleh dihilangkan begitu saja. Kebudayaan Dayak harus dipelihara dan dilestarikan. Khususnya untuk kesenian Dayak dan tarian khas daerah Dayak.

DAFTAR PUSTAKA

Aman.Mengenal dan Memahami Antropologi 2.2007.Solo:Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Achmad Ridjal.Study Guide Cultural Anthropology.2005.Jakarta:LSPR

http://id.edipri.staff.gunadarma.ac.id/downloads/file/7185/masyarakat.ppt

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan

http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

Koentjaraningrat.Pengantar Ilmu Antropologi.2002.Jakarta:Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar